www.smkn1saptosari.sch.id (GUNUNGKIDUL). SMKN 1 Saptosari menerima kunjungan dari Bapak Agus Priyantoro, S.Pd., M.Pd., selaku tim dari Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya Tahun 2025 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan implementasi prinsip-prinsip kebudayaan dalam proses pembelajaran sekaligus mendorong pelestarian budaya Yogyakarta di lingkungan sekolah.
Dalam kegiatan tersebut, tim Monev melakukan pengecekan terhadap kelengkapan media pembelajaran berbasis budaya serta meninjau integrasi nilai-nilai kebudayaan dalam kurikulum dan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, Bapak Agus Priyantoro juga memantau berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan inovasi sekolah yang mengangkat kearifan lokal.
Salah satu program yang mendapat perhatian adalah “Kamis Alus SKATUSA”, yaitu kegiatan pelestarian budaya yang dilaksanakan setiap Kamis Pon dengan mengenakan busana adat Jawa Gagrak Ngayogyakarta serta menggunakan bahasa Jawa dalam komunikasi sehari-hari.
Bapak Agus menyampaikan apresiasinya terhadap berbagai upaya SMKN 1 Saptosari dalam mengimplementasikan nilai-nilai budaya di lingkungan sekolah. “Pendidikan berbasis budaya bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga membentuk karakter generasi muda agar berkepribadian luhur dan menghargai budaya daerahnya,” ujar beliau.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Saptosari, Bapak Markidin Parikesit, S.Pd., M.Pd., menyambut baik pelaksanaan kegiatan Monev ini. Menurut beliau, pendidikan berbasis budaya menjadi bagian penting dalam membentuk karakter peserta didik yang berakar pada nilai-nilai lokal.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan nilai-nilai budaya Yogyakarta sebagai ruh dalam proses pendidikan di sekolah. Melalui kegiatan seperti Kamis Alus SKATUSA, kami ingin menanamkan rasa bangga dan cinta budaya kepada seluruh warga sekolah,” ujar beliau.
Melalui kegiatan Monev ini, diharapkan penerapan Pendidikan Berbasis Budaya di SMKN 1 Saptosari dapat terus berkembang. Sekolah tidak hanya menjadi tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga wadah pembentukan karakter siswa yang sopan, ramah, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Yogyakarta.
Tim Publikasi SMKN 1 Saptosari
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!